Judul Buku: Agama Saya Adalah Jurnalisme
Penulis: Andreas Harsono
Penerbit: Kanisius
Tahun: 2010
Jumlah Halaman: 268
Sejak Indonesia Mengganti Hindia Belanda, media makin terpusat ke Jawa. Rezim Soekarno menutup semua media yang dianggap berpihak Belanda. Nama baru diciptakan: pers perjuangan. Soeharto menciptakan istilah baru: pers pembangunan. Wujudnya berupa konglomerat media.
Kini batas jurnalisme tumpang tindih dengan propaganda, hiburan, iklan, dan seni. Bias para wartawan, entah dengan negara, kebangsaan, agama maupun etnik, jadi biasa. Antologi ini mengumpulkan bermacam diskusi soal jurnalisme sejak jatuhnya Soeharto pada 1998.
"Jurnalisme masa kini sudah berubah dari jurnalisme masa lampau. Buku ini mengindikasikan perubahan lebih jauh pada masa depan."
- Atmakusumah Astraadmadja, Lembaga Pers Dr. Soetomo, Jakarta, penerimaan Ramon Magsaysay Award for Journalism, Literature, and Creative Communication Arts.
"Andreas... dorang bahas dan personalkan barang-barang yang disembunyikan."
- Benny Giay, Sekolah Tinggi Theologia Waiter Post, Papua.
"Seumpama kitab hadih maja yang mengandung petuah. Andai sudah selaiknya beragama, lampoh jerat digadaikan, begitu kukuh tekadnya berjurnalistik."
- Otto Syamsudin Ishak, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
"Ancaman jurnalisme, setara dengan peluru atau sensor, adalah bisnis media yang memompa laba, memangkas biaya redaksi serta menutup kesempatan peningkatan mutu. Andreas Harsono mengajak kita bersiap hadapi ancaman."
- Lily Yulianti, www.panyingkul.com, Makassar.
Download ebook Agama Saya Adalah Jurnalisme pdf via Google Drive
0 Comments