Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Keterpaksaan Positif Akan Melahirkan Kebiasaan Positif



Sama halnya seperti menara yang berdiri kokoh, apakah ia bisa berdiri segagah itu? jika tanpa dipaksa mengerjakannya dimulai dari pondasi dasar? keterpaksaan yang baik akan membuat pelakunya berubah menjadi lebih baik, ALAH BISA KARNA BIASA. Maksudnya kalimat ini adalah sesuatu hal yang sudah bisa dilakukan dimulai dari kebiasaan, dan kebiasaan muncul dari keterpaksaan, setuju dengan analogi saya? saya contohkan, karena jalanan ke kantor macet, A lebih memilih jalan kaki ketimbang mengendarai motor atau naik kendaraan umum, meski terpaksa namun A tetap melakukan kegiatan jalan kakinya, karna selain menyehatkan, menghemat pengeluaran juga menjadi hobi bagi si A. sama halnya seperti bangun pagi, anda bangun pagi karna anda akan ke sekolah, ke kantor, beres2 rumah atau kegiatan lainnya, jika tanpa keterpaksaaan anda tidak akan mungkin mau bangun pagi, namun karna sudah terbiasa, bangun pagi bukanlah hal yang sulit lagi, jadi keterpaksaan keterpaksaan yang baik akan menjadi kebiasaan yang positif. Ada gak keterpaksaan yang menjadi kebiasaan negatif? gak ada kan? ya pasti ada lah, misalnya seorang maling terpaksa mencuri uang tetangganya karna butuh dana untuk sekolah anaknya, kesimpulannya yakni keterpaksaan itu akan melahirkan kebiasaan negatif jika yang dilakukan menentang norma, hukum, kebiasaan umum dan agama.

Seorang teman saya, yang dulu sering saya panggil ustadz memberi saya sebuah nasehat, ibadah yang paling disukai Allah adalah ibadah yang dilakukan dengan ikhlas dan ridho karna Allah, sedangkan ibadah yang dibenci Allah adalah ibadah yang dilakukan karena riya'. Nah agar kita bisa membiasakan diri untuk disiplin beribadah, jika terpaksa pun tak apa, namun konsisten, nanti keterpaksaan itu akan menjadi kebiasaan, lambat laun akan menjadi kebutuhan, dan jika kita alpa, maka terasa ada yang kurang. Nah untuk mulai bisa beribadah dengan khusyuk, dengan ikhlas, maka pahami dulu tentang pengertian ibadah itu, misalnya Sholat wajib, pahami dulu, apa sholat wajib itu? kenapa wajib? bagaimana bisa diwajibkan? apa hikmahnya dan bla bla pertanyaan lainnya. Lalu, setelah paham, dalami sembari dilaksanakan, diparaktekkan, cintai perkara ibadah itu, lalu terus berdoa untuk dimudahkan dalam segala urusan, senantiasa bersyukur. Itu saran teman saya.

Keterpaksaan positif akan melahirkan kebiasaan positif. FAZ

Post a Comment for "Keterpaksaan Positif Akan Melahirkan Kebiasaan Positif"