![]() |
Sumber Gambar: https://punakawan.net/2022/11/kisah-malaikat-izrail-dengan-tanah-nabi-ibrahim-dan-nabi-musa/ |
Kalo ingin mengingat kematian, Tengoklah orang sakit
Hari ini 05 Mei 2022 pukul 11.39 PM.
Aku diberi kesempatan lagi oleh Allah untuk instropeksi diri lewat sebuah penderitaan sakit yang teramat parah, bahkan dokter Rumah Sakitpun angkat tangan.
Malam ini aku tidur di rumah ande tempat pamanku dirawat karna keadaan rumahku yang belum direnovasi pasca gempa. Hampir pukul 12 malam, aku masih membaca buku dan diselingi sedikit ibadah, lalu paman memanggilku, "paman mau minum?" lalu aku membantu paman meminum air putih hangat menggunakan sedotan, paman juga meminta dipijit tangannya. Aku tak kuasa saat amelihat rintihan dalam kesakitannya. Dulu, Tubuh inilah yang pernah mengantarkanku menjemput masa depanku, menemani aku untuk pertama kalinya pergi ke Jawa menggunakan pesawat. Bahkan beliau sempat memarahi aku karna teledor lupa membawa tiket dan keluar dari gate pemeriksaan menuju lobi depan bandara untuk menemui sahabatku. Dulu tubuh inilah yang memastikan bahwa aku aman dan selamat sampai tujuan kampusku serta memastikan tempat kosku.
Dulu, tubuh inilah saat pertama kali bertemu ketika SMP dan aku kira beliau seorang tentara dengan wajahnya yang tegas dan tubuh yang tegap serta dada yang bidang, tapi sekarang yang aku lihat hanya tubuh ringkih berbalut kulit yang mengeriput, mata cekung, tulang pipi menonjol, tangan lemah terkulai, paman, cepat sekali penyakit ini merenggut sehat tubuhmu, membuat fisikmu berubah hampir 90%.
Akupun memijit tangan beliau dengan lembut, aku usap-usap telapak tangannya menggunakan minyak kelapa hijau, aku ganti tangan yang sebelahnya lagi. Ya Tuhan, air mataku hampir titik namun terus aku tahan melihat wajah sayunya. Tak ada tampang gagahnya lagi, tak ada yang tersisa kecuali tubuh ringkih dan nafas tersengal-sengal yang menghidupinya. Aku berusaha menahan sebak, berdoa lirih dalam hati, berharap paman segera pulih, namun beberapa hari belakangan aku terus bermimpi, paman meninggal, dan aku menceritakan kepada keluargaku, namun mereka selalu positive thinking, mimpi itu kebalikannya kata mereka. Aku sadar, kematian mendatangi setiap insan, tak peduli dengan cara apa dan bagaimana serta dimana kita berada, kematian selalu mengintai kita dan kematian adalah salah satu rahasia Allah. "Apakah aku sudah siap ketika kematian mendatangi?" selalu saja ketika berhadapan dengan orang sakit, aku terus merasa was-was, "jangan-jangan sebentar lagi giliranku"
28 Mei 2022
Hal yang tak ku inginkan pun terjadi, paman akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya saat adzan isya dikumandangkan, bertepatan dengan bulan Ramadhan. Aku tak kuasa menahan sebak saat mendapat kabar dari kakak, tapi aku malu karna ada Keyza di dekatku dan juga ada Teteh serta One Meri, Fadhel dan suami teteh. Antara sedih dan lega, sedih karna tak ada lagi paman kami yang akan memastikan ponakannya aman dan terjaga, lega karna kami sudah ikhlas, aku tak ingin paman menderita sangat lama dan menahan sakit yang teramat sakit.
Paman sering menanyakanku pada ibu dan ande meski aku jarang di rumah karena bekerja di Padang, namun, dua hari sebelum paman meninggal, paman sudah tidak kenal dengan dirinya sendiri dan orang sekitarnya, kamipun juga sudah merasa, bahwa ajal paman tidak akan lama lagi. Satu hal yang aku sesalkan, biasanya aku membantu mengganti diapers paman, namun pada malam sebelum kematiannya aku tak jadi membersihkan tubuh almarhum dengan sabun dan washlap, karna aku rindu tadarus ba'da maghrib bersama nak-anak di kampung, dan saat akan membantu ande memandikan paman, ande mengatakan bahwa paman sudah dibersihkan dibantu sama makjo Sup. Akhirnya aku lega, satu lagi, biasanya aku menginap di rumah ande saat libur kerja. Namun malam itu aku kecapek an dan memilih tidur di rumah. Satu lagi aku janji sama ande akan membantu mengganti diapers paman setelah makan sahur, namun aku urung, dan aku berangkat kerja dengan memendam sesal, dan akhirnya, baru tadi pagi meninggalkan paman, malamnya paman sudah kembali kepada Allah Sang Pemilik. Innalillahi wainna ilahi raji'un.
.
0 Comments