Ketika Nikmat Iman Menghampiri
![]() |
Sumber gambar: Google https://www.risalahislam.com/2022/10/pengertian-ibadah-tidak-sebatas-sholat.html |
Apakah pernah, pada suatu hari, anda menemukan hidayah iman, entah itu hidayah yang sangat besar atau pun hidayah kecil yang membuat anda sangat bahagia, bukan bahagia lagi, bahkan bahagia diatas bahagia, yakni membawa ketenangan yang hadir dalam hati. Pernahkah pada suatu hari, anda merasakan manisnya iman, setelah sekian lama merasa terombang-ambing hanya sibuk mengejar dunia dan hanya menyisakan sedikit waktu untuk beribadah, yang terkadang dilaksanakan dengan tergesa-gesa, sholat sunah, mengaji dan puasa sunahpun kadang bolong-bolong, bahkan nyaris tak dilakukan, tak ada sedikitpun kekhusyuk an dirasakan dan hati terasa hampa, anda selalu melaksanakan sholat, tetapi hanya seperti melakukan gerakan dan membaca ayat-ayat sholat, namun hati terasa kosong, Allah tak hadir dalam hati, yang ada dipikiran dan terus bolak-balik, hanya urusan dunya, dunya dunya dan melupakan hari akhir, yang akan menjadi kampung halaman yang kekal, semua itu luput dari perhatian.
Ya muqalli balquluub, sabbit qalbi 'alaa diinik
"Wahai Allah yang maha membolak-balikkan hati, teguhkan hatiku diatas agama-Mu"
Namun saat iman kita meningkat sedikit saja, maka ketenangan-ketenangan akan hadir dalam hidup, tubuh terasa sangat ringan ketika diajak untuk beribadah, rasanya, malas itu telah pergi entah kemana, kepala ini tertunduk takzim untuk sejajar dengan bumi yang biasa kita pijak, kaki ini terasa ringan untuk dilangkah kan ke mesjid, saat adzan berkumandang, akan langsung berjalan kaki menuju masjid, saat itu, membaca Al-Quran pun menjadi terasa indah dan menenangkan hati, bacaan tartilnya terasa merdu, meski sebenarnya suara kita biasa-bisa saja, mentadaburi isinya melalui terjemahannya terasa merasuk dalam hati, jari jemari terasa sangat ringan bergantian untuk berdzikir, saat itu, hidup terasa damai, tanpa ada beban dipikiran, saat berdiam diri di kamar setelah berdoa ba'da sholat, kita mencoba merenung memikirkan apa yang telah kita perbuat akhir-akhir ini, nyatanya kesimpulan yang didapat adalah, hati kita bisa setenang ini karena,, misalnya: kemaren pernah membuat ibu bahagia dengan sedikit rezeki yang ada, kita mengajak ibu sholat berjamaah ke masjid, mencium tangannya dengan khidmat, setelah itu, kita merasa hidup amatlah damai, tak pernah terasa sedamai ini.
Allah itu maha baik lo, Allah pinjamkan milik-Nya pada manusia tanpa pajak, tanpa bunga, tanpa resiko, agar manusia bisa beramal mengumpulkan pahala untuk hari akhir, eh manusianya malah tamak, gak ingat bahwa semua itu hanya pinjaman dari Allah yang kapanpun bisa ditarik kembali. Satu nikmat saja dicabut oleh Allah, maka akan mendatangkan kesulitan-kesulitan yang berkesinambungan. Karena itu, nikmat-nikmat yang kita terima harus selalu disyukuri yakni dengan melaksanakan perintahnya, menjauhi larangan-Nya, simple kan cara untuk mendapatkan pinjaman milik Allah ? tanpa bunga lagi
Post a Comment for "Ketika Nikmat Iman Menghampiri"