Risalah Adab Sulukil Muriid Pasal 13 Melenyapkan takut terhadap Makhluk
Risalah Adab Sulukil Muriid
Melenyapkan takut terhadap Makhluk
(Cara Menyikapi Perlakuan yang Kurang Baik)
Pasal 13
فصل
وَرُبَّمَا تَسلَّطَ الخَلقُ عَلى بَعضِ المُرِيدينَ بِالإِيذاءِ وَالجَفاءِ وَالذَّمِّ، فإِن بُليتَ بِشيءٍ مِن ذَلكَ فَعلَيكَ بِالصَّبرِ وَتَركِ المُكاَفَأةِ مَعَ نَظافَةِ القَلبِ مِنَ الحِقدِ وَإِضمارِ الشَّرِّ، وَاحذَر الدُّعاءَ عَلى مَن آذاكَ وَلاَ تَقُل إِذا أَصابَتهُ مُصيبَةٌ هَذا بِسبَبِ أذَاهُ لِي.
Kadang-kadang masyarakat mendominasi sebagian murid-murid dengan berbuat menyakiti, antipati dan mencela. Apabila kau diuji dengan hal tersebut, maka kau harus bersabar dan tidak usah membalas mereka disertai dengan hati yang bersih dari membenci dan menyimpan keburukan (dendam). Janganlah kau mendoaka orang yang menyakitimu dan jangan (pula) kau katakan ketika suatu musibah menimpa mereka; “Hal ini terjadi disebabkan ia menyakitiku”.
وَأفضَلُ مِنَ الصَّبرِ عَلى الأَذى العَفوُ عَنِ المُؤذِي، وَالدُّعاءُ لَهُ، وَذَلِكَ مِن أَخلاقِ الصِّدِّيقينَ. وَعُدَّ إِعراضَ الخَلقِ عَنكَ نِعمَةً عَليكَ مِن رَبِّكَ ؛ فإِنَّهم لَو أَقبَلوا عَليكَ رُبَّما شَغلُوكَ عَن طَاعتِهِ، فإِن ابْتُليتَ بِإِقبالِهِم وَتَعظِيمهِم، وَثَنائِهِم ،وتَرَدُّدِهِم عَليكَ، فَاحذَر مِن فِتنَتهِم وَاشكُرِ اللهَ الذَّي سَترَ مَساوِيكَ عَنهُم.
Yang lebih utama dari bersabar terhadap perbuatan yang menyakitkan adalah memberi maaf kepada pelakunya dan mendoakannya. Hal tersebut merupakan sebagian dari akhlak orang-orang shiddiqiin. Anggaplah berpalingnya orang-orang darimu sebagai nikmat dari Tuhanmu yang diberikan kepadamu. Karena apabila mereka mendatangi dan mendekatimu terkadang mengalihkan dari beribadah kepada-Nya. Kemudian apabila kau diberi cobaan dengan didekati mereka, diagungkan, dipuja-puja dan mereka sering berkunjung padamu, berhati-hatilah dari fitnah mereka. Bersyukurlah kepada Allah yang telah menutupimu keburukan-keburukanmu dari mereka.
ثُمَّ إِن خَشِيتَ عَلى نَفسِكَ مِنَ التَّصَنُّعِ وَالتَّزَيُّنِ لَهم وَالاِشتِغالِ عَنِ الله بِمُخالَطَتهِم فَاعتَزِلهُم وَأَغلِق بَابَكَ عَنهُم، وَإِلاَّ فارِق المَوضِعَ الذَّي عُرِفتَ بِهِ إِلى مَوضِعٍ لاَ تُعرَفُ فِيهِ.
Kemudian, jika kau khawatir dengan dirimu sendiri berbuat dengan kepura-puraan, menghiasi diri (berdandan) untuk mereka dan takut akan menjauh dari Allah yang semua itu disebabkan bergaul dengan mereka, maka jauhilah mereka (uzlah), kuncilah pintu rumahmu, jika masih belum bisa tinggalkanlah tempat yang biasa kau gunakan sehingga mereka tahu kalau mencarimu ke tempat yang tidak diketahui mereka tidak tahu.
وَكُن مُؤثِراً لِلخُمولِ، فَارّاً مِنَ الشُّهرةِ والظُّهُورِ، فإِنَّ فِيهِ الفِتنَةُ وَالِمحنَةُ. قالَ بَعضُ السَّلفِ: وَالله مَا صَدَقَ اللهَ عَبدٌ إِلاَّ أَحَبَّ أَن لاَ يُشعَرَ بِمَكانِهِ. وَقالَ آخرُ: مَا أَعرِفُ رَجُلاً أَحَبَّ أَن يَعرِفَهُ النَّاسُ إِلاَّ ذَهَبَ دِينُهُ وَافتَضَحَ.
Jadikan dirimu seorang yang memilih untuk menyembunyikan diri dan menjauhi ketenaran dan terkenal. Karena dalam hal ini terdapat fitnah dan malapetaka. Sebagian orang terdahulu (ulama’ salaf) berkata: “Demi Allah, seorang hamba tidaklah berlaku dengan benar kepada Allah kecuali ia menyukai kedudukannya tidak diketahui”. Sebagian yang lain mengatakan: “Tidak pernah aku mengenal seseorang yang mencintai dikenal oleh masyarakat umum kecuali agamanya telah hilang dan aibnya menjadi tersebar.
Untuk Kitabnya Download Disini
Post a Comment for "Risalah Adab Sulukil Muriid Pasal 13 Melenyapkan takut terhadap Makhluk"