Terjemahan Kitab Ayyuhal walad (05) Diterimanya Sebuah Amal.
KAJIAN KITAB AYYUHAL WALAD
Al Ghazali
(05)
Diterimanya Sebuah Amal.
(Kosong Tanpa Kepentingan Adalah Hakikat Ibadah)
بسم الله الرحمن الرحيم
أَيُّهَا الْوَلَدُ، مَا لَمْ تَعْمَلْ لَمْ تَجِدِ الْأَجْرَ
Wahai anakku, selama kamu tidak beramal maka kamu tidak akan mendapatkan balasan pahala.
حُكِيَ أَنَّ رَجُلًا مِنْ بَنِيْ إِسْرَائِيْلَ عَبَدَ اللهَ تَعَالَى سَبْعِيْنَ سَنَةً، فَأَرَادَ اللهُ تَعَالَى أَنْ يَجْعَلُوَهُ عَلَى الْمَلَائِكَةِ، فَأَرْسَلَ اللهُ تَعَالَى مَلَكًا يُخْبِرُهُ أَنَّهُ مَعَ تِلْكَ الْعِبَادَةِ لَا يَلِيْقُ بِهِ (دُخُوْلُ الْجَنَّةِ).
Wahai anakku, selama kamu tidak beramal maka kamu tidak akan mendapat pahala. Diceritakan ada seorag laki-laki dari Bani Israil telah beribadah kepada Allah selama 70 tahun. Oleh karena itu Allah Ta’ala menunjukkan hal tersebut kepada para malaikat. Kemudian Allah Swt mengutus malaikat untuk memberitahukan bahwa ia beserta ibadahnya tidak menjadikan pantas masuk surga.
فَلَمَّا بَلَغَهُ قَالَ الْعَابِدُ: نَحْنُ خُلِقْنَا لِلْعِبَادَةِ فَيَنْبَغِيْ لَنَا أَنْ نَعْبُدَهُ. فَلَمَّا رَجَعَ الْمَلَكُ، قَالَ اللهُ تَعَالَى: مَاذَا قَالَ عَبْدِيْ؟ قَالَ: إِلَهِيْ أَنْتَ أَعْلَمُ بِمَا قَالَ، فَقَالَ اللهُ تَعَالَى : (إِذَا هُوَ لَمْ يُعْرِضْ عَنْ عِبَادَتِنَا، فَنَحْنُ مَعَ الْكَرَمِ لَا نُعْرِضْ عَنْهُ، أَشْهِدُوْا يَا مَلَائِكَتِيْ إِنِّيْ قَدْ غَفَرْتُ لَهُ(
Ketika mendengar hal itu, ahli ibadah tadi berkata: Kita itu diciptakan karena untuk beribadah kepada Allah. Oleh karena itu, sudah sepantasnya aku beribadah saja kepada-Nya. Maka, ketika kembali kepada Allah, Malaikat berkata: Wahai Tuhanku, Engkau lebih tahu apa yang telah ia diucapkan. Kemudian Allah Swt berfirman : “Meskipun diperlakukan seperti itu, Ia tidak berpling dari menyembah-Ku, maka Aku dengan Sifat Kemurahan-Ku, tidak akan berpaling darinya. Saksikanlah wahai para malaikat-Ku, sesungguhnnya Aku telah mengampuninya.
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : (حَاسِبُوْا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوْا، وَزِنُوْا أَعْمَالَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُوْزَنُوْا). وَقَالَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: مَنْ ظَنَّ أَنَّهُ بِدُوْنِ الْجُهْدِ يَصِلُ فَهُوَ مُتَمَنٍّ، وَمَنْ ظَنَّ أَنَّهُ بِبَذْلِ الْجُهْدِ يَصِلُ فَهُوَ مُسْتَغْنٍ
Rasulullah saw bersabda : "Hitunglah diri kalian semua, sebelum kalian dihisab (pada hari kiamat), dan timbanglah amal kalian sebelum amal kalian ditimbang." Sahabat Ali Radhiallahu 'anhu berkata : " Barangsiapa menyangka bahwa tanpa berusaha ia akan sampai kepada tujuannya, maka ia adalah orang pemimpi. Dan barangsiapa menyangka dengan kerja keras ia akan berhasil, maka ia termasuk orang yang tidak butuh Allah."
وَقَالَ الْحَسَنُ رَحِمَهُ اللهُ: طَلَبُ الْجَنَّةِ بِلَا عَمَلٍ ذَنْبٌ مِنَ الذُّنُوْبِ، وَقَالَ: عَلَامَةُ الْحَقِيْقَةِ تَرْكُ مُلَاحَظَةِ الْعَمَلِ لَا تَرْكُ الْعَمَلِ. وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : (اَلْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ، وَالْأَحْمَقُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللهِ(تعالى الاماني.
Dan Hasan Al Basri rahimahullahita'ala berkata: "Mengharapkan surga tanpa disertai amal perbuatan itu termasuk dosa." Dan beliau berkata: "Tanda-tanda haqiqat yaitu tidak memandang (mengandalkan-penrj) amal perbuatan, tanpa meninggalkan amal." Rasullullah saw bersabda: "Orang cerdas adalah orang yang meminjami (menghutangi) dirinya dan beramal untuk kehidupan setelah mati, sementara orang dungu adalah orang yang mengikuti kesenangannya (hawa nafsu) dan berharap kepada Allah SWT memenuhi keinginan-keinginannya.”
Untuk Kitabnya Download Disini
Untuk Kitab Makna pesantren Download Disini
Post a Comment for "Terjemahan Kitab Ayyuhal walad (05) Diterimanya Sebuah Amal."