Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Dekadensi Moral anak : Peranan Orang Tua sebagai Role Model


يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَتَخُونُوا اللهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ , وَاعْلَمُوا أَنَّمَآ أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلاَدُكُمْ فِتْنَةُُ وَأَنَّ اللهَ عِندَهُ أَجْرُُ عَظِيمُُ

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengkhianati Allah dan RasulNya, dan juga janganlah kalian mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu padahal kamu mengetahui. Dan Ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan, dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar." [Al Anfal:27, 28]

Anak merupakan karunia terbesar dan amanah sang Khaliq yang dititipkan kepada hamba-pilihan-Nya yang menjadi salah satu sumber kebahagiaan dalam hidup. Anak merupakan harta yang berharga tetapi juga merupakan ujian keimanan, dan cobaan kehidupan, sehingga orang tua berperan penting dalam membentuk kharakter anaknya. Seorang anak seperti sebuah gelas yang kosong, masih murni tanpa dipengaruhi hal-hal yang positif maupun  negatif, layaknya sebagai gelas, anak hanya bisa menerima air yang dituangkan ke dalamnya, apa yang dituangkan orang tuanya, itu yang didapatkannya dan itu yang akan dikeluarkannya.

Banyak orang menyangka, orang tua yang beruntung adalah orang tua yang memiliki anak-anak yang sukses dan bertitle tinggi, anak-anak yang pintar dan mandiri, tetapi sedikit sekali yang mengukur standar sukses itu dari segi akhlakul karimah atau akhlak baik sang anak, karena anak yang sukses belum tentu berakhlak baik, anak yang tak berakhlak malah akan merugikan orang tua mereka di hari tua kelak, tak hanya merugikan orang tua bahkan merugikan diri sendiri. Tetapi anak yang berakhlak baik tidak akan mungkin meyia-nyiakan orang tua mereka meski sampai tua dan lumpuh sekalipun. Bersyukurlah orang tua yang pandai dan bijak dalam mendidik anak mereka, yang mengajarkan akhlak, mengedepankan agama dan didampingi dengan ilmu.

Anak adalah investasi jangka panjang orang tua, tak hanya di dunia, dimasa sekarang, di masa tua bahkan menjadi jaminan di hari akhir nanti. Namun sungguh sangat merugi orang tua yang gagal dalam menjadi role mode bagi anak mereka, yang menjadi contoh bagi anak-anaknya, yang menyebabkan terjadinya penurunan standar moral anak. Sekarang banyak terjadi, orang tua yang menjadi contoh teladan bagi anaknya namun banyak yang tidak mencontohkan hal-hal baik dan bahkan hanya memerintah, menyuruh tanpa memberi contoh , misalnya:

"Nak, pergi sholat Maghrib sana ke Mesjid" padahal orang tuanya tidak ikutan pergi ke mesjid

"Nak, sholat Maghrib dulu sana, jangan nonton TV terus" tapi orang tuanya tidak melaksanakan sholat

"kamu jangan ikutan-ikutan teman-temanmu merokok, kamu masih kecil nak" padahal ayahnya sendiri perokok aktif

Jadi bagaimana mungkin anak akan melaksanakan ajakan atau perintah orangtua mereka, sedangkan orang tuanya sendiri tidak melakukan apa yang diperintahkan pada anaknya, tidak memberi contoh yang baik pada anaknya. Sehinggga banyak anak yang melawan atau membangkang kepada orang tua mereka, tidak bisa berpegang teguh pada agama dan ajaran luhur serta berakhlak baik, karena contoh yang mereka lihat tidak mengajak mereka pada hal yang baik-baik yang mengakibatkan merosotnya moral anak. Jadi tidak heran, ketika kita melihat atau membaca berita, ada anak membunuh oang tuanya sendiri, memeras orangtuanya sendiri,  ada anak yang membangkang, melakukan tindakan tak bermoral di luar rumah, anak tak memiliki tujuan hidup dan terlibat perilaku menyimpang lainnya. Jadi jika orang tua memberi perintah pada anak, maka jadilah contoh bagi mereka.



Post a Comment for "Dekadensi Moral anak : Peranan Orang Tua sebagai Role Model"